
Pengalaman Ajeng berbisnis sudah terbina sejak
kecil. “Waktu kelas empat SD, saya membuat cincin dari kabel-kabel telepon
bekas di gudang dan saya jual ke teman,” tuturnya sebagaimana diberitakan di
media sosial Facebook. Ajeng juga memasarkan produk gantungan kunci kreasi sang
kakak. Dari situ, Ajeng sering mendapat order gantungan kunci dalam jumlah
besar. Ketika di SMP dan SMA, Ajeng tidak berjualan. Pada tahun 2004,
perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang telekomunikasi bangkrut. “Ketika
ekonomi keluarga hancur dan adik-adik masih banyak, saya berusaha mencari
tambahan,” ujar anak ketiga dari delapan bersaudara ini. Ajeng mencari
penghasilan tambahan dari berjualan kue, jilbab, mengajar privat dan bimbingan
belajar, hingga bekerja freelance sebagai interviewer.
Setelah lulus kuliah Jurusan Ilmu Politik di
Universitas Indonesia, Ajeng bekerja di perusahaan marketing research. Setelah
menikah, Ajeng memutuskan untuk berhenti bekerja. Namun dengan alasan
membutuhkan aktualisasi diri, Ajeng pun mencoba berbisnis. Busana muslim
merupakan lahan bisnis yang dipilihnya.
Ajeng menilai, bisnis busana muslim sangat
potensial. Maklum, Indonesia memiliki penduduk mayoritas muslim. Ajeng memang
memiliki mimpi bahwa produk fesyen bikinan kita bisa sejajar dengan produksi
luar negeri. “Saya diskusi dengan suami mengenai mimpi ini dan bagaimana
implementasinya dalam bisnis,” ujar istri dari Achmad Zaky Syaifudin ini.
Dari obrolan dengan suami, Ajeng memutuskan untuk
menjadi agen perubahan di dunia Islamic fashion. Ajeng pun melakukan penelitian
kecil dan wawancara dengan beberapa orang yang pernah berbisnis serupa. Setelah
melakukan serangkaian persiapan, Ajeng pun memutuskan untuk membuat katalog
fashion online. “Tapi ternyata permintaan pasar bukan hanya katalog, mereka
butuh marketing online dan sistem untuk mengatur lalu lintas produk,” ujar dia.
Ajeng pun berkolaborasi dengan sang suami yang
memang jago teknologi informasi dan membangun HijUp sebagai e-commerce yang
menjadi platform untuk menjembatani pemilik merek busana muslim dengan pasar.
HijUp yang merupakan singkatan dari hijab up itu, mulai berselancar di dunia
maya pada 1 Agustus 2011. Ajeng merekrut dua karyawan yang bertugas sebagai
admin komputer dan admin gudang. “Baru sehari masuk, admin komputer resign.
Saya stres sekali,” kenangnya.
Karena keterbatasan jumlah karyawan, Ajeng pun
melakukan pekerjaan dobel, mulai memberi gantungan baju, menjadi stylist saat
pemotretan, mengoordinasikan pemotretan, sampai dealing dengan tenant. Untuk
urusan website, sang suami yang turun tangan. Ajeng juga harus menghadapi
masalah eksternal. Yang cukup berat adalah ketika dia harus meyakinkan para
calon tenant. Ajeng harus mengajukan proposal dan melakukan penawaran ke
beberapa desainer dan produsen busana muslim supaya mereka mau memajang produk
di HijUp. “Tidak mudah, banyak yang mencibir dan menolak. Saya maklum karena
bisnis ini masih baru, belum dikenal,” tuturnya.
Hambatan itu nyaris menggoyahkan Ajeng untuk
menghentikan bisnis itu. Namun, ia berusaha memantapkan diri meski rasa ragu
akan ketidaksuksesan bisnisnya membayangi. Akhirnya, satu per satu tenant
datang. Pada bulan-bulan pertama, HijUp memiliki 14 tenant. “Penjualan
merangkak naik. Sudah mulai mendekati ratusan juta,” ujarnya tersenyum.
Nama HijUp semakin dikenal. Jumlah pengunjung dan
konsumen terus meningkat. Hingga awal 2013, ada sekitar 1,5 juta orang yang
melongok HijUp. Bukan itu saja, jumlah tenant di situs belanja ini juga
bertambah hingga mencapai 70 pihak. Sekarang Ajeng tidak perlu susah payah
berburu tenant, tetapi justru ia yang disibukkan dengan proposal pengajuan
kerja sama dari para produsen fesyen. Bukan hanya dari dalam negeri, tenant
dari luar negeri pun banyak yang ingin bekerja sama. “Salah satunya adalah
sepupu Perdana Menteri Malaysia,” ujar dia.
Itulah sosok sukses Ajeng dengan bisnis fashion
onlinenya. Yang perlu kita pahami adalah, bahwa bisnis tidaklah selalu membuat
kita terlalu sibuk sehingga melupakan kewajiban dan tugas kita. berkat dukungan
kemajuan teknologi informasi, cukup bermodal kamera, handpohne (hp), laptop
atau PC dan koneksi internet kita bisa buka toko online, seperti bu Ajeng.
KEREEENNNN....
ReplyDeletehttp://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/indonesia-di-mata-pendiri-xiaomi.html
ReplyDeletehttp://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/ri-kirim-kopassus-ke-afghanistan-untuk.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/korut-diduga-kembangkan-rudal-pembawa.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM