Kisah Sukses Hangga Pramudyanto Membangun Bisnis Arsitek Online

5:08 AM

Untuk menjadi seorang pebisnis khususnys pebisnis online sukses, tidak harus terpaku pada nilai IPK yang tinggi. Justru, IPK sering tidak bisa menjamin akan kesuksesan tersebut sebab dunia bisnis membutuhkan kreativitas dan kerja keras yang tinggi untuk sukses. Salah satunya adalah Hangga Pramudyanto. Dengan nilai IPK yang pas-pasan, justru membuat Hangga berani menjadi pengusaha. Bagi insinyur teknik arsitektur ini, dengan menjadi pengusaha bisa memberdayakan para pengangguran. Ia belajar bisnis sejak dari mahasiswa hingga sukses setelah lulusnya pada bidang jurusannya sendiri.
Motivasi menjadi seorang pengusaha sukses bisa datang dari berbagai faktor, termasuk kombinasi antara tujuan mulia dan keterbatasan persyaratan. Nah, kombinasi inilah yang menjadi awal Hangga Pramudyanto, pemilik PT Klikhomes Realty Indonesia memulai terjun ke dunia wirausaha. Sebagaimana diberitakan Harian Kontan (25/7/11), Selain ingin berusaha sendiri, Hangga juga ingin membuka lapangan kerja. Maklum, di sekitar kehidupan pria berusia 32 tahun ini banyak penganggur. Meski lulus dari Fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Pancasila pada 2004, namun pria kelahiran Jakarta, 21 Desember 1979 ini hanya meraih nilai indeks prestasi kumulatif atau IPK di bawah rata-rata standar untuk bekerja menjadi pegawai. "Saat itu, standar minimal IPK, kan, 2,75. Nilai saya di bawah itu" ujarnya dalam berita tersebut.
Namun, rendahnya IPK itu tidak membuat Hangga putus asa. Toh, dia memang tak ingin menjadi pegawai. Sejak kuliah dia memimpikan menjadi pengusaha agar bisa membuka lapangan kerja. Bahkan, untuk menjadi pengusaha, Hangga sudah "belajar" sejak kuliah. Kala itu, ia sudah buka usaha rental video game, sablon, dan pengetikan. Hangga pun merasakan nikmatnya duit, meski nilainya kecil, dari hasil usahanya sendiri. Nah, setelah setahun lulus kuliah, pada 2005, Hangga mulai 100% berbisnis dengan mendirikan CV Handal Karya, yang merupakan cikal bakal PT Klikhomes Realty Indonesia "Saat itu modal saya hanya nekad, dan biaya bikin CV sekitar Rp 5 juta," kenangnya.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa pembualan gambar bangunan arsitektur dan sekaligus menjadi kontraktor. Hangga boleh dibilang memang nekad membuka usaha itu. Maklum, meski ia pernah sukses mengerjakan desain rumah milik seorang saudaranya ia belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang dunia usaha dan manajemen perusahaan. Apalagi setelah ada proyek pertama tidak ada lagi proyek hingga enam bulan berikutnya. Ramainya pesanan boothseiring denganmenjamurnyausaha waralaba. Namun kenekatan itu akhirnya berbuah manis. Tahun 2006, Handal Karya memenangkan tender pembuatan pesantren di kampus Universitas Indonesia (UI) senilai Rp 1,5 miliar dengan masa pengerjaan selama satu tahun. Tender ini berjalan dengan mulus.
Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan, pada 2007 Handal Karya melebarkan usahanya ke bidang interiordan furnitur dengan fokus pada kitchen sel dan pembuatan booth atau gerobak usaha Pada tahun itu juga, untuk memenuhi tuntutan pasar, CV Handal karya meresmikan situs resmi dengan nama www[dot]klikho-mes[dot]com. Hangga meyakini, salah satu strategi marketing paling efektif adalah melalui dunia maya.
Pada 10 Februari 2010, CV Handal Karya berubah menjadi PT Klikhomes Realty Indonesia dan melebarkan kembali usahanya di bidang properti. Dengan usaha yang makin berkembang, Hangga pun bersikap semakin profesional. Baginya, pegangan yang paling panting adalah pantang mengecewakan klien. "Kekecewaan klien itu nomor satu haru dihindari. Setiap langkah yang diambil, kepuasan klien adalah satu-satunya acuan," tegasnya.
Untuk itu Klikhomes didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidang arsitektur dan desaininterior. Saat ini ia memiliki dua workshop atau bengkel kerja 15 pegawai tetap dan puluhan tenaga kerja lepas untuk pembangunan serta renovasi bangunan. Hangga pun puas karena bisa mewujudkan impian membuka lapangan kerja. Salah satu produk Hangga yang paling laku di pasaran adalah booth atau gerobak untuk keperluan usaha Ramainya pesanan booth ini seiring dengan kian menjamurnya usaha waralaba Untuk 2011 saja, ia mengalami peningkatan permintaan sebesar 10% dibanding tahun lalu. Kalau setahun yang lalu ia mematok harga Rp 1,7 juta per meter, saat iui harganya menjadi Rp 1,8 juta. Sebagai gambaran, booth ukuran kecil harganya mulai Rp 3,3 juta per unit sedangkan booth besar seharga Rp 16,5 juta per luut. "Balian baku dan desain bisa mempengaruhi harga" kata Hangga.
Meski sempat terpuruk, usaha Hangga Pramudyanto kembali bangkit dengan modal dari bank. Usahanya menanjak naik seiring tingginya permintaan pesanan booth dari industri waralaba. Tidak hanya itu, Hangga juga mengembangkan bisnisnya melalui dunia maya. Kini, Hangga mampu meraih omzet hingga Rp 200 juta per bulan. [rb]
Previous
Next Post »
0 Komentar

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!